Delapan Permintaan Seorang Hamba
Kepada Sang Khaliq
Dalam uraian untaian doa
mu’tabar yang selalu dibaca oleh Nabi SAW: “Allahumma inna nasaluka
salamatan fiddin, wasalamatan dunia wal akhirah, waafiyatan fil jasadi,
waziyadatan fil ‘ilmu, wabarakatan fir rizki, watau batan qoblal maut,
warahmatan ‘indal maut, wamaghfiratan ba’dal maut.” Artinya: Yaa Allah ya
Tuhan kami, kami minta keselamatan dalam persoalan agama kami, selamat dunia
dan akhirat, sehat wal afiat tubuh kami, bertambahnya ilmu kami, keberkahan
dalam rizki kami, taubat sebelum mati, mendapat rahmat saat kematian dan mendapat
ampunan setelah kematian kami.
Dari untai doa itu, dapat mataeri ini diberi judul dengan: “Delapan
Permintaan Seorang Hamba Kepada Sang Khaliq.” Dalam melaksanakan kewajiban
agama seseorang harus benartidak boleh asal kewajiban selesai, jangan sampai dalam
urusan agama tersendera dengan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, dengan
alasan sibuk denga tugas kantor sehingga tidak melaksanakan kewajiban atau
melalaikan shalat berjmaah, dan jangan sampai kita tidak khusu’ melaksanakan
ibadah gara-gara kita memakan harta yang subhat apalagi yang haram karena
danpak makanan haram bagi seorang hamba dalam ibadah sangat meanganggu
sebagaimana wasiat Imam Al Ghazali.
Keselamatan dunia dan akhirat adalah tujuan ideal
hidup seorang muslim, kuncinya adalah mencari kebahagian akhirat dengan tidak
melupakan kebahagian dunia, seorang muslim harus mengikuti akan perkembangan
dunia untuk hidup dunia dan beribadah sebagai bertangggngjawaban amal kita di
akhirat, maka setiap pekerjaan sehari-hari contohnya sebagai aparatur peradilan jika diniatkan
ibadah akan mendapatkan pahala disisi Allah SWT.
Seorang muslim yang tangguh adalah badan jasmaninya
selalu sehat dan bugar, oleh sebab itu konsumsilah kebutuhan jasmani dengan cara
pola hidup sehat, makan dan minumlah tapi jangan berlebih-lebihan, pola hidup
sehat diawali juga dari rizki yang
halal, tidak menipu, tidak mempunyai prilaku korupsi dengan manipulasi data
atau mencari rizki ditempat yang haram merupakan awal kesengsaraan dalam tubuh
jasmani seorang muslim. Makanan yang bergizi, halal, dan tidak berlebih-lebihan
merupakan kunci sehat dalam hidup.
Keberkahan rizki sangatlah penting, bukan persoalan
kwanitasnya tapi nilainya yang terpenting, kunci kerberkahan adalah bersyukur
dan qonaah atas karunia Allah SWT., jangan sampai terjerumus kelembah perbuatan
korupsi hanya gara-gara ingin memperoleh harta melimpah ruah, apalah gunanya
harta banyak yang diperoleh dari prilaku korupsi namun diakhir masa jabatan
justru berurusan dengan Kejaksaan dan KPK.
Tobat sebelum nyawa berpisah dari badan merupakan
cita-cita seorang hamba, namun bukan berarti baru melakukan tobat saat umur
sudah tua renta, artinya ketika nyawa telah berpisah dengan jasad kita
sebelumnya sudah melakukan tobat atas segala kekhilafan dan dosa yang kita
perbuat, inilah yang dinamakan husnul khatimah ketika ajal menjeput.
Mendapatkan rahmat ketika sakratul maut merupkan
pertolongan Allah SWT., karena saat meninggalnya seseorang merupakan masa-masa
kritis sebab ketika itu syaitan akan selalu mengoda manusia untuk mengikuti
jejak langkahnya yang sesat, rahmat itu tidak datang begitu saja namun berawal
dari baiknya amal salama hidup melawan godaan syetan beserta nasir-anasirnya
selama hidup dunia ini.
Dan mendapatkan ampunan
dari segala kesalahan dan dosa selama hidup di dunia, tidak ada manusia yang
ma’sum dan free dalam dosa, namun bukan berarti harus hidup dalam bergelimangan
dosa ketika setelah kematian tetapi mendapat ampunan dari Allah SWT., sehingga
tujuan hidup untuk mendapatkan selamat di akhirat kelak adalah kemurahan
dariNya untuk mengampuni dosa-dosa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Coment Anda Disini