PENYAKIT
BERBAHAYA YANG MENIMPA HATI MANUSIA
خطبة
الأول
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي ألف بين قلوبنا فأصبحنا بنعمته إخوانا .الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجَا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله،
بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وجاهد في الله حق جهاده
.اللهم
صل على محمد وعلى آله وأزواجه أمهات المؤمنين وأصحابه الأخيار رضوان الله عليهم
ومن دعا بدعوته وسلك سلوكه واتبع سنته إلى يوم الدين. أما بعد أيها المسلمون
أوصيكم ونفسي يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ.قال تعالي: فِي قُلُوبِهِمْ
مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا
يَكْذِبُونَ.
Saudara-saudara jamaah shalat Jumat yang berbahagia.
Penyakit hipertensi, kanker, diabetes, stroke, jantung, liver, flu
burung, mag kronis dan HIV/AIDS merupakan jenis-jenis penyakit yang sangat berbahaya,
namun penyakit-penyakit tersebut masih bisa diobati secara medis walau kadangkala
belum dapat ditemukan obatnya. Semuanya disebut sebagai penyakit tubuh manusia,
penyakit itu tak lebih berbahaya jika dibandingkan dengan penyakit yang menimpa
hati manusia, karena memang dampak penyakit hati lebih besar dalam proses
kehidupan diri sendiri, bermasyarakat dari lingkup terkecil hingga kelingkup
yang sangat luas bahkan bisa juga merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ada sebuah ungkapan hadis Nabi yang sangat populer yang berbunyi:
وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا
صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ
أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ.
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat
segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota
tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh anggota
tubuhnya. Ketahuilah yaitu hati.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari).
Sesungguhnya bahwa
yang namanya penyakit hati itu sangat mengganggu, berbahaya, parah dan lebih
buruk daripada penyakit-penyakit tubuh ditinjau dari berbagai sudut pandang. Bahkan
yang paling merugikan dan paling besar efek bahayanya adalah karena penyakit
hati mendatangkan mudarat atas seseorang dalam agamanya yaitu merusak kebahagian
dunia dan akhirat, dan juga kemudaratan bagi orang banyak. Penyakit hati jika tidak segera diobati, maka Allah Swt. akan menambah
penyakit hati tersebut baginya dan bagi yang kena penyakit hati akan diberi
azab yang sangat pedih, sebagaimana peringatan Allah Swt. dalam QS. Al Baqarah
ayat 10:
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا
وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ.
“Dalam
hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa
yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”
Ayat di atas menggambarkan bahwa hati orang yang sakit dimana keyakinan
mereka terdahap kebenaran Nabi Muhammad Saw. sangatlah lemah. Kelemahan
keyakinan itu, menimbulkan berbagai penyakit di antaranya kedengkian, iri-hati
dan dendam terhadap Nabi, agama Islam dan orang-orang Islam.
Jamaah yang dirahmati Allah Swt.
Sementara penyakit badan jasmani tidaklah separah penyakit hati, sama
sekali tidak mendatangkan mudarat atas seseorang kecuali di dunianya yang fana
yang segera sirna, serta tubuhnya yang menjadi sasaran penyakit akan hancur
luluh dalam waktu yang cepat. Apalagi penyakit tubuh itu sebenarnya amat berfaedah bagi seseorang
dalam agama dan akhiratnya. Sebab, Allah Swt. menyediakan pahala yang sangat
besar bagi si penderita sakit, di samping banyak faedah dan manfaat lainnya
yang segera ataupun pada waktu mendatang, sesuai dengan yang disebutkan dalam
berbagai ayat dan hadis tentang pahala yang disediakan pada penyakit dan
bencana yang menimpa tubuh bahkan tidaklah menimpa akan suatu penyakit bagi
seorang muslim kecuali hanya untuk menghapus akan dosa-dosanya .
Penyakit
hati tidak terjangkau oleh panca indrawi dan tidak menimbulkan rasa sakit, dan
agak sulit diketahui bahkan kadangkala yang mengalami gangguan penyakit hati dimana
ia tidak mengetahui bahwa ia dihinggapi penyakit hati, namun danpaknya akan
dikelihatan bagi orang lain. Perhatian terhadap penyakit hati amat sedikit dan
untuk mengobatinya pun kadangkala sering diabaikan, seperti yang dikemukan oleh
Imam Al-Ghazali, bahwa “penyakit hati itu laksana penyakit sopak (belang) di
wajah seseorang yang tak memiliki cermin. Jika ia diberi tahu orang lain pun,
mungkin ia tak memercayainya. "Penyakit hati selalu didorong oleh nafsu, iblis dan setan selalu
menggangu kita dan mendorong hati agar melanggar perintah Allah Swt.”
Demikian
juga azab dan hukuman yang diancamkan atas diri seseorang yang dihinggapi oleh
akibat penyakit-penyakit hati di akhirat kelak yaitu sesuatu yang sulit diterima oleh
kaum yang lalai. Bahkan ia melihatnya sesuatu yang masih lama sekali datangnya,
ia meragukan akan kebenarannya. Atau,
berangan-angan akan diselamatkan darinya dengan berbagai harapan yang menipu,
semata-mata karena terlalu berani kepada Allah Swt. Sehingga, timbul khayalan
kosong dengan mengira pasti akan memperoleh ampunan dan keselamatan meski tanpa
berusaha untuk memperolehnya. Penyakit hati yang terus tersembunyi, bahkan
makin kuat mencengkeram, sementara orang-orang yang lalai selalu teledor untuk
mengobatinya sehingga makin lama makin sulit diobati.
Adakalanya
seseorang mengetahui bersemayamnya sesuatu penyakit di hatinya, tetapi ia tak
peduli dan tak menghiraukannya. Padahal, jika mengetahui adanya suatu penyakit
di tubuhnya ataupun orang lain memberi tahunya tentang hal itu, pasti besar
sekali perhatian yang ditujukan padanya. Ia akan menjadi sangat takut, lalu
bersungguh-sungguh berdaya upaya untuk mengobatinya. Sebab, penyakit hati itu
tak terjangkau secara indriawi dan tidak ada rasa sakit yang menyertainya. Juga
hukuman-hukuman yang diancamkan terhadap itu tak tampak, dan kalaupun ada, ia
baru akan terwujud kelak setelah mati dan berada di akhirat. Hati manusia tertutup dari perasaan indriawi,
sedangkan penyakit-penyakit hati tidak disertai rasa sakit yang dapat dijangkau
dengan alat-alat lahiriah, untuk itu marilah bersungguh-sungguh berusaha
menyelidikinya sehingga ia dapat segera menangani dan mengobatinya sebelum maut
datang mendadak.
Saudara-saudara seiman dan seakidah yang terhormat.
Adapun
penyakit-penyakit hati atau penyakit rohani itu ada delapan jenis. Penyakit
tersebut dapat menyerang manusia,dapat mengganggu ketenangan hidupnya dan
bahkan dapat berakibat buruk bagi kelangsungan hidup umat manusia, yaitu:
1. Penyakit kebimbangan atau keraguan (Al Hammu).
Bila seseorang
mempunyai rasa bimbang dalam kehidupannya niscaya akan banyak mengalami
kegagalan-kegagalan dalam meraih cita-citanya. Negara ini bila mempunyai
seorang pemimpin yang bimbang alias peragu dalam mengambil sebuah
keputusan niscaya Negara tidak akan maju, bahkan bisa jadi
bahan permainan lawan-lawan politiknya, akan menjadi bahan olok-olokan oleh
bangsa lain karena sifat bimbang pemimpinnya dalam menentukan kebijakannya.
Oleh karena itu penyakit bimbang dan peragu harus dihilangkan, demikian yang
dianjurkan oleh Nabi dalam sebauah sabdanya:
دَعْ
مَا يَرِيْبُكَ إِلىَ مَا لاَ يَرِيْبُكَ.
"Tinggalkan apa yang meragukanmu
kepada apa yang tidak meragukanmu."
Sikap bimbang dan ragu mencekam dirinya, maka akan merasa terancam bahaya,
padahal bahaya tidak ada, akan merasa cemas dan tidak berani berbuat keptusan karena
takut kalau-kalau tindakannya akan merugikan, atau membahayakan dirinya. Rasa
bimbang dan ragu terus menghantui dirinya, sehingga orang itu tidak stabil
tingkah lakunya tidak menentu, berbuat yang tidak-tidak, berbuat merasa tidak
senang, orang itu merasa khawatir kalau-kalau usahanya itu akan gagal.
2. Bekerja hanya ingin dipuji oleh manusia (Riya).
Berbuat baik
dengan tujuan semata-mata agar ingin dipuji dan disanjung oleh orang lain
adalah perbuatan yang hina, betapa tidak terkadang suatu ketika dia berbuat
baik namun tidak mendapat pujian dan sanjungan atas perbuatannya maka ia akan
mengungkit-ungkit dan menyebut-nyebutnya segala kebaikannya tersebut.
Kasus-kasus semacam ini dapat lihat pada masa-masa Pemilu atau Pilkada, dimana ada seorang calon
legislatif atau calon kepala daerah yang gagal lolos terpilih mengambil kembali
segala bentuk kebaikannya yang ia berikan. Seorang atau pemimpin suatu Negara
bila mempunyai sifat atau penyakit semacam ini akan cenderung berbuat tebar
pesona daripada benar-benar bekerja untuk rakyatnya atau hanya sekedar mencari
populeritas untuk meraihi simpati. Seseorang hanya ingin beribadah supaya
dianggap sebagai orang sholeh atau ingin mendapatkan pahala, terhindar dari
azab neraka dan ingin memperleh syurga, maka nilai ibadahnya hanya akan sia-sia
di hadapan Allah Swt. Oleh karena itu seorang muslim harus menjauhi prilaku ini
dan beribadah hanya semata-mata karena Allah Swt.
3. Penyakit angkuh dan takabur.
Angkuh dan
sombong dalam berbicara dan berperilaku adalah perbuatan yang akan merugikan
dirinya sendiri, musuhnya lebih banyak daripada teman-teman yang menyukainya.
Seseorang yang dihinggapinya penyakit ini akan terpatri dalam dirinya sebagai manusia
yang super power, merasa lebih dan di atas segala-galanya, tidak akan pernah
mengakui keunggulan dan kelebihan orang lain, merasa hebat dan merasa lebih
pintar, meskipun sesungguhnya ia adalah orang bodoh, miskin dan jelek. Sifat
sombong dan angkuh pernah dipertontonkan oleh Iblis yang mengakibatkan ia harus
diusir dari syurga untuk selama-lamanya.
4. Penyakit kikir alias pelit.
Letak nilai keadilan
Allah Swt. adalah adanya seseorang yang berhasil dan sukses dalam mengumpulkan
harta benda sebanyak-banyak dan adapula seseorang yang gagal dalam mengumpulkan
harta benda sehingga disebut manusia papa. Dengan kesuksesan dan kejayaan yang
diperoleh oleh seseorang tersebut diwajibkan untuk membagikan sebagian harta kekayaannya
kepada orang miskin sebagai wujud kehidupan sosial masyarakat yang benar sesuai
kehendak Allah Swt. Seseorang yang mengalami penyakit kikir, ia tidak akan
peduli dengan sesama, masa bodoh dengan penderitaan orang lain dan ia tidak
akan membagi harta bendanya kepada orang lain meskipun ada kewajiban
mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah. Bahkan tak jarang dijumpai orang
dihinggapi penyakit kikir ini juga sellau perhitungan untuk dirinya sendiri.
Ibarat ia punya payung ketika hujan tapi payungnya dikepit, ia berjalan punya
sepeda tapi sepedanya malah dituntunnya. Sifat kikir Tsalabah mengakibatkan ia
akhirnya jatuh miskin selama-lamanya atau kikirnya Qarun akhirnya tenggelam
bersama harta bendanya di perut bumi.
5. Penyakit iri hati dan dengki (Al Hasad).
Manusia yang
iri hati akan cenderung tidak tenteram dan tenang hatinya, karena setiap
harinya selalu diisi dengan rasa benci terhadap keberhasilan orang lain yang
tidak dia dapatkan. Sifat iri akan mendatangkan sifat dengki danpaknya bisa
berakibat fatal bagi orang lain dan masyarakat umum karena akan timbul saling
fitnah antar sesama, saling bermusuhan dan buruk sangka bahkan cenderung akan
mencelakakan orang lain. Penyakit ini ibarat orang yang mendapatkan nikmat ia
yang sakit gigi. Kedengkian juga Qabil terhadap Habil mengakibatkan Qabil
membunuh adiknya Habil.
6. Penyakit curang.
Penyakit curang
merupakan perbuatan yang akan mengakibatkan seseorang berbuat tidak mansiawi
dan tidak gentlemen, ia akan berlaku korupsi baik dari sekala kecil hingga
sekala besar. Kecurangan seorang pedagang yang mengurangi jumlah barang
dagangannya dengan mensiasati untuk mengurangi timbangan, kecurangan seorang
pejabat yang memark-up sebuah proyek pemerintah sehingga uang masuk kantongnya.
Seorang penginfut data jika curang akan memanipulasi angka-angka dan data yang
semestinya akurat. Karwayan jika sudah curang akan mengurangi jam kerjanya.
7. Penyakit cinta dunia dan sangat ingin mempertahankannya (Hubbuduniya).
Allah swt. sama
sekali tidak melarang manusia untuk hidup kaya raya, namun dilarang hidup
berlebih-lebihan, berfoya-foya dan terlalu cinta dunia. Orang yang cinta akan dunia
sifat sosial kemasyarakatannya cenderung akan berkurang karena merasa harta
dunia adalah di atas segala-galanya. Sehingga tidak sadar suatu saat dia akan meninggalkan
hartanya atau hartanya yang meninggalkan dia untuk selamanya. Penyakit ini akan
memunculkan sifat manusia yang menghalalkan segala cara demi tujuannya tercapai
tanpa memperdulikan rambu-rambu halal dan haram.
8. Penyakit panjang angan-angan (Tulul ‘amal).
Panjang
angan-angan akan menyebabkan seseoran menjadi malas dan juga menyebabkan selalu
menunda tobat sehingga tidak heran akan takut sebuah kematian. Perbuatan
mengkonsumsi narkoba, berjudi, dan mengadu
nasib lewat undian adalah salah satu perbuatan orang yang panjang angan-angan,
dia berharap dengan narkoba hidupnya akan menjadi tenang, melalui perjudian
bisa menjadi kaya mendadak tanpa harus bekerja keras, serta berharap dari
undian hidupnya akan mendapatkan untung besar. Orang yang panjang angan-angan
hidupnya tak lebih dengan untaian kata-kata jikalau, seumpama, semisal contoh
dan seandainya, bahkan jika angan-angan panjang ia seolah-olah hidup seribu
tahun lagi, dan pada akhirnya takut akan kematian, dan penyakit ini pulalah
yang dikwatirkan oleh Nabi karena penyakit ini mengakbatkan umat Islam hanyalah
ibarat buih dilautan, mudah diombang ambingkan oleh arus.
Hadirin kaum muslimin yang berbahagia.
Semoga kita
semua terbebas dari sebuah penyakit yang amat berbahaya bagi kehidupan kita.
Kini saatnya bersihkan hati, bersihkan lisan dan bersihkan pikiran dari hal-hal
yang tidak bermamfaat, karena hidup ini hanya satu tujuannya yakni hanya mengharap
ridha Allah Swt. Hati yang bersih, dan suci, akan mudah menyerap dan
memantulkan kebaikan. Akan memancarkan cahaya seperti permata intan berlian.
Jika melihat wajah seseorang yang beriman, wajahnya bercahaya karena
terpancarnya cahaya keimanan dari hatinya. Oleh karena itu mari selalu membersihkan
hati.
Melatih diri sendiri agar senantiasa hidup bersih lahir batin
adalah suatu tuntunan yang harus dilakoni. Akan tetapi langkah itu sangat
bergantung pada keseriusan dan tekad diri sendiri. Pola hidup bersih harus
berawal dari diri sendiri. Tentunya dimulai berlatih hidup bersih dari hati,
lisan, sikap dan tindakan. Berusaha agar setiap untaian kata yang keluar dari
lisan penuh makna dan hikmah. Jauhi lisan dari berkata-kata kotor, keji dan
tidak senonoh. Sebab setiap kali bicara kotor, kesucian hati pun
ternoda. Hidup yang bersih, akan semakin peka dan peduli. Silahkan coba lihat
cermin yang bersih, jika ada titik noda menempel di cermin itu akan cepat
ketahuan. Namun jikalau cermin itu kotor, penuh dengan noda dan debu, jika digunakan
untuk melihat wajah sendiri saja susah. Diri yang bersih akan lebih peka
melihat aib dan kekurangan diri sendiri. Bahkan akan lebih peka terhadap
peluang amal dan ilmu. Sebaliknya, bagi yang kotor mata hatinya, jangankan
untuk melihat kekurangan orang lain, melihat kekurangan diri saja tidak mampu.
Mari berusaha membersihkan hati semampunya. Sedikit demi sedikit sejengkal demi
sejengkal, sehasta demi sehasta, terus dan terus menjadikannya lebih baik. Demikian khutbah ini semoga bermamfaat adanya untuk kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
خطبة الثانية
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى
عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجَا .اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي
بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى
الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ
صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan
muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah
meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan
do’a.
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ
لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ
الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau
adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau
adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau
adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang
dzalim dan kafir.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ
أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ
لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً
لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ.
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami,
karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami
yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat
kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap
kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala
kejahatan.
اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا
مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى
مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ
الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا
مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا.
Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan
melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan
jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami
dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami
terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami
orang-orang yang tidak mengasihi kami.
رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا
تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ
رَحِيم.
Ya
Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman
lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati
kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang.
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di
dunia, kehidupan yang baik diakhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.
عِبادَاللهِ اِناللهَ يَأمُرُ بِاالعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ
وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَادْعُوهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.
mantabs pak... tp saya numpang ngopy ya boss...
BalasHapus