Ramadhan Sebagai
Meomentum Berbenah Diri
Tinggal beberapa hari lagi seluruh
umat Islam akan menjalan ibadah puasa Ramadhan yaitu pada tanggal 20 Juli 2012
dan ada juga tanggal 21 Juli 2012. Puasa di bulan Ramadhan memang ibadah yang
paling banyak ditunggu-tunggu umat Islam. Karena itu, dalam beberapa hari
kedepan, untaian kalimat Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan suci
Ramadhan patut kita kumandangkan. Yang urgensi sekali bahwa marhaban
ya Ramadhan sepatutnya bukan sekadar ucapan selamat datang yang terlontar dari
mulut belaka. Bukan pula dengan berprilaku konsumtif, mengikuti ajakan iklan di
tayangan televisi. Marhaban ya Ramadhan, seyogianya bermakna dengan berbenah
diri. Perbuatan-perbuatan tercela, tidak terpuji, kebohongan, kemalasan dan
perbuatan-perbuatan negatif yang mungkin kita telah lakukan sebelumnya harus
segera ditinggalkan.
Seharusnya menyambut Ramadhan dengan
hati yang bersih dan jernih, sehingga harus ada maaf untukmu dan untuku tanpa
harus menyebutkan kesalahan apa yang pernah diperbuat. Ramadhan adalah bulan
penyemangat, bulan yang mengisi kembali baterai jiwa setiap muslim. Ramadhan
sebagai “Shahrul Ibadah” harus kita maknai dengan semangat pengamalan
ibadah yang sempurna. Ramadhan sebagai “Shahrul Fath” (bulan kemenangan)
harus kita maknai dengan memenangkan kebaikan atas segala keburukan. Ramadhan
sebagai "Shahrul Huda" (bulan petunjuk) harus kita
implementasikan dengan semangat mengajak kepada jalan yang benar (shirotol
mudtaqiim), kepada ajaran Al-Qur'an dan ajaran Nabi Muhammad Saw.
Bahkan Ramadhan juga sebagai "Shahrus-Salam"
harus kita maknai dengan mempromosikan perdamaian dan keteduhan. Ramadhan
sebagai “Shahrul-Jihad” (bulan perjuangan) harus kita realisasikan
dengan perjuangan menentang kedzaliman dan ketidakadilan di muka bumi ini
termasuk memberantas mafia hukum. Ramadhan sebagai “Shahrul Maghfirah”
harus kita hiasi dengan meminta dan memberiakan ampunan. Ramadhan juga sebagai “Shahrul
Sabr” bulan kesabaran, maka kita
harus melatih untuk sabar dalam menjalani hidup.
Semoga dengan mempersiapkan diri kita
secara baik dan merencanakan aktivitas dan ibadah-ibadah dengan ikhlas, serta
berniat “liwajhillah wa limardlatillah”, karena Allah swt dan karena
mencari ridha Allah swt, kita mendapatkan kedua kebahagiaan tersebut, yaitu "sa'adatud-daarain"
kebahagiaan dunia dan akherat. Semoga kita bisa mengisi Ramadhan tidak
hanya dengan kuantitas harinya, namun lebih dari pada itu kita juga
memperhatikan kualitas puasa kita. “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan
1433.H.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Coment Anda Disini