Sabtu, 14 Juli 2012

Ramadhan Sebagai Meomentum Berbenah Diri

Ramadhan Sebagai Meomentum Berbenah Diri
Tinggal beberapa hari lagi seluruh umat Islam akan menjalan ibadah puasa Ramadhan yaitu pada tanggal 20 Juli 2012 dan ada juga tanggal 21 Juli 2012. Puasa di bulan Ramadhan memang ibadah yang paling banyak ditunggu-tunggu umat Islam. Karena itu, dalam beberapa hari kedepan, untaian kalimat Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan suci Ramadhan patut kita kumandangkan. Yang urgensi sekali bahwa marhaban ya Ramadhan sepatutnya bukan sekadar ucapan selamat datang yang terlontar dari mulut belaka. Bukan pula dengan berprilaku konsumtif, mengikuti ajakan iklan di tayangan televisi. Marhaban ya Ramadhan, seyogianya bermakna dengan berbenah diri. Perbuatan-perbuatan tercela, tidak terpuji, kebohongan, kemalasan dan perbuatan-perbuatan negatif yang mungkin kita telah lakukan sebelumnya harus segera ditinggalkan.
Seharusnya menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan jernih, sehingga harus ada maaf untukmu dan untuku tanpa harus menyebutkan kesalahan apa yang pernah diperbuat. Ramadhan adalah bulan penyemangat, bulan yang mengisi kembali baterai jiwa setiap muslim. Ramadhan sebagai “Shahrul Ibadah” harus kita maknai dengan semangat pengamalan ibadah yang sempurna. Ramadhan sebagai “Shahrul Fath” (bulan kemenangan) harus kita maknai dengan memenangkan kebaikan atas segala keburukan. Ramadhan sebagai "Shahrul Huda" (bulan petunjuk) harus kita implementasikan dengan semangat mengajak kepada jalan yang benar (shirotol mudtaqiim), kepada ajaran Al-Qur'an dan ajaran Nabi Muhammad Saw.
Bahkan Ramadhan juga sebagai "Shahrus-Salam" harus kita maknai dengan mempromosikan perdamaian dan keteduhan. Ramadhan sebagai “Shahrul-Jihad” (bulan perjuangan) harus kita realisasikan dengan perjuangan menentang kedzaliman dan ketidakadilan di muka bumi ini termasuk memberantas mafia hukum. Ramadhan sebagai “Shahrul Maghfirah” harus kita hiasi dengan meminta dan memberiakan ampunan. Ramadhan juga sebagai “Shahrul Sabr”  bulan kesabaran, maka kita harus melatih untuk sabar dalam menjalani hidup.
Semoga dengan mempersiapkan diri kita secara baik dan merencanakan aktivitas dan ibadah-ibadah dengan ikhlas, serta berniat “liwajhillah wa limardlatillah”, karena Allah swt dan karena mencari ridha Allah swt, kita mendapatkan kedua kebahagiaan tersebut, yaitu "sa'adatud-daarain" kebahagiaan dunia dan akherat. Semoga kita bisa mengisi  Ramadhan tidak hanya dengan kuantitas harinya, namun lebih dari pada itu kita juga memperhatikan kualitas puasa kita. “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1433.H.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Coment Anda Disini