Minggu, 15 Juli 2012

Rukun Kebahagian Hidup Manusia


Rukun Kebahagian Hidup Manusia
Prof. Buya Hamka, seorang ulama besar yang berasal dari Maninjau Kabupaten Agama Sumatera Barat, yang kiprahnya memiliki andil besar dalam menghadirkan tasawuf modern di abad ke XX, menyebutkan empat rukun agar kebahagian yang bersemayam dalam kehidupan manusia, lebih banyak terasa dibandingkan kesusahannya, yaitu:[1]
Pertama, sehat tubuh. Selain menjaga kesehatan fisik, disebutkan juga bahwa seseorang hendaknya menjauhi sifat hasad (dengki), karena, dengan sifat hasad, maka susahmu, miskinmu, dan sakitmu akan berlipat ganda.
Kedua, sehat akal, ingatan, keteguhan pendapat dan pikiran. Perjuangan hidup memang senantiasa menghendaki kepayahan akal. Oleh karena itu, akal yang cepat mengeluarkan pendapat, merespons realitas, dan selalu melihat apa yang di belakang yang tampak di mata, harus selalu diasah, sehingga menghadirkan kemenangan sekaligus kebahagiaan.
Ketiga, sehat jiwa, yang merupakan derivasi dari keimanan kepada Allah SWT. Namun, akan tidak berarti apa-apa sekiranya sehat rohani itu hanya dijadikan jargon, tanpa memberikan efek nyata dalam kehidupan.
Keempat, perasaan yang kaya, ada pepatah yang sangat berharga, yaitu ‘kekayaan adalah pada perasaan telah kaya’. Bila seseorang telah merasa kaya, sepeser pun tak berarti kekayaan itu kalau belum untuk kemaslahatan umum, membela fakir miskin, dan menyucikannya dengan berzakat, infak, dan sedekah. Oleh karenanya, perlombaan dalam mengarungi lautan kehidupan, meniscayakan perlombaan dalam melakukan penyucian jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Coment Anda Disini