A. FADHILAH
PELAKSANAAN QURBAN
Fadhilah
yang diperolehi daripada ibadah korban ini amat besar antaranya:
1.
Menambah
amal kebajikan. Sabda Rasullah Saw: Maksudnya: "Korban itu bagi tuannya
dengan setiap bulunya adalah kebajikan". (Hadis riwayat Tirmidzi, Ibnu
Majah dan al-Hakim).
2. Sebagai
penebus dosa Sabda Rasullah Saw kepada Sayyidatina Fatimah: Maksudnya:
"Hai Fatimah,berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya
titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang
telah lalu". (Hadis riwayat al-Bazzar dan Ibnu Hibban).
3.
Mendapat
tempat yang mulia di sisi Allah. Sabda Rasullah Saw: Maksudnya: "Wahai manusia, sembelihlah
korban dengan mengharapkan pahala daripada Allah dengan darahnya, bahwa
sesungguhnya darah qorban itu jika ia tumpah ke bumi maka ia akan mengambil
tempat yang mulia di sisi Allah Azza Wajalla." (Hadis riwayat Thabrani).
4.
Rasullah
Saw pernah bersabda: Maksudnya :
"Tiada dibuat oleh anak Adam pada Hari Raya Adha akan sesuatu amal yang
lebih disukai oleh Allah Ta'ala daripada menumpahkan darah (menyembelih
korban). Bahawa korban itu datang pada hari kiamat dengan tunduk-tunduknya,
bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Sesungguhnya darah korban itu mengambil tempat
yang mulia di sisi Allah sebelum darah itu tumpah ke bumi, maka hendaklah kamu
buat korban itu dengan hati yang bersih." (Hadith riwayat Tirmidzi).
5.
Ancaman
terhadap orang yang mampu melakukan qurban tetapi tidak melaksanakannya.
Daripada Abu Hurairah ra katanya, sabda Nabi Saw: Maksudnya: "Barangsiapa
yang ada kemampuan untuk berqurban tetapi tidak melakukannya, janganlah dia
hadir bersama kami di tempat sembahyang kami".
B. HIKMAH
BERQURBAN
1.
Memperingati
peristiwa ketaatan Nabi Ibarahim as yang sangup menyahut perintah Allah Ta'ala
untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail as.
2.
Melahirkan
tanda bersyukur kepada Allah Swt, terhadap nikmat-nikmatnya yan melimpah-ruah.
3.
Menanamkan
perasaan kasih-sayang antara si kaya dengan si miskin.
4.
Sebagai
bentuk penyembelian ketuhanan / tuhan-tuhan selain Allah Swt, karena diakui
atau tidak manusia itu sudah berikrar didalam rahim akan menuhankan Allah Swt, satu-satunya.
Tetapi dalam kenyataan kita temukan masih banyak manusia yang disamping
menuhankan Allah Swt, juga menuhankan yang selain Dia. Ada orang yang
menuhankan matahari, bulan, bintang, lautan, gunung, pohon-pohon, batu bahkan
menuhankan manusia / dirinya sendiri.
5.
Sebagai
ibadah dalam melaksanakan perintah Allah Swt. Yaitu ujian ketaatan terhadap
perintah Allah Swt, sesungguhnya manusia itu diberi oleh Allah Swt, nikmat yang
banyak sekali. Dengan disertai perintah ibadah yang sedikit sekali.
Sehari-semalam waktu yang diberikan adalah 24 jam tetapi Allah Swt, hanya
memerintahkan kepada manusia melaksanakan shalat lima kali sehari. Kalau satu
kali shalat itu memerlukan waktu 5 menit x 5 = 25 menit saja . tidak sampai
setengah jam. Demikian pula kalau manusia diberi rezeki Allah Swt, Rp. 100 juta, Allah Swt, hanya memerintahkan
membayar zakat 2,5 juta / 2,5% saja. Dalam satu tahun 360 hari Allah Swt, hanya
memerintahkan puasa wajib 30 hari saja. Tetapi masih banyak manusia yang tidak
mematuhi perintah Allah Swt itu.
6.
Sebagai
ujian kecintaan kita kepada Allah Swt, jika dibandingkan dengan cinta kita
kepada selainnya. Ya ibaratnya Nabi Ibrahim as punya Ismail, yaitu sesuatu yang
sangat dicintainya. Maka kita juga punya Ismail yang lain. Ada yang sangat
mencintai harta, kedudukan bahkan seorang wanita sehingga apapun yang
diperintahkan oleh yang dicintainya itu akan dilaksanakan. Sebaliknya ketika
diperintah oleh Allah Swt, yang tidak begitu dicintainya ya ogah-oga hmelaksanakannya.
Maka ketika kita diminta untuk berqurban, akan teruji cinta kita kepada Ismail
kita itu. Nah sebagai seorang Ismail maka dia diuji untuk mengurbankan dirinya,
masalah rasanya berat sekali. Contoh ketika kita ditodong dijalan untuk menyerahkan
sejumlah uang atau akan dibunuh, hampir pasti kita akan serahkan uang itu asal
kita tidak dibunuh.
7.
Maka
jika kita kaitkan dengan situasi dan kondisi saat ini, hikmah qurban itu
sungguh sangat besar sekali. Yaitu di saat negeri kita sedang terpuruk, ekonomi
sedang bangkrut, kemanusiaan kita sedang kecut dan kehidupan politik yang carut
marut serta terhadap larangan agama sudah tidak takut. Adalah sangat tepat jika
kita memahami hikmah qurban ini sehingga muncullah dalam jiwa kita tekat untuk:
a.
Berani
meninggalkan semua bentuk penyembahan berhala dan kembali kepada agama tauhid.
b. Beribadah
sesuai dengan apa yang diperintahkan sebagai wujud iman dan takwa kita termasuk
ibadah-ibadah sosial.
c.
Berbahagia
menerima nikmat dari Allah Swt, serta sabar dalam menjalani ujian Allah Swt.
Karena kecintaan kita kepada-Nya.
d.
Siap
berkurban ketika diminta oleh Allah Swt, kurban apa saja yaitu harta, benda,
keluarga bahkan jiwa raga kita demi cinta kita kepada Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Coment Anda Disini